Vena: pembuluh darah yg kadar oksigennya rendah di bandingkan dgn arteri
Arteria: ini pembuluh darah yg kaya dengan oksigen
Bradykardie: frekuensi detak jantung <60
Dyspnoe: Susah bernapas.. terjemahan bebas.
Sepsis: Inflammatory systemic reaction (reaksi peradangan sistemik) yang dapat disebabkan oleh invasi bakteri, virus,jamur atau parasit.
Bronchitis: infeksi di dalam Bronchus ato Bronchien
Anemia: kalo di bahasa kasarnya kurang darah kali ya..
Auskultasi: Pemeriksaan fisik pasien dengan cara mendengar pake alat [stetoscope]
Bronchitis: infeksi di dalam Bronchus ato Bronchien
Bronchus: saluran udara utama dari trachea ( tenggorokan ) ke paru²
Trachea: Kasarnya tenggorokan. berawal dari akhir ruang mulut sampe ke bronchus
DNA: Deoxyribo Nucleic Acid [bagian dari chromosom yang menjadi cetak biru bagi sifat-sifat khusus genetika] ΓΌ Patologi
Arteria: ini pembuluh darah yg kaya dengan oksigen
Bradykardie: frekuensi detak jantung <60
Dyspnoe: Susah bernapas.. terjemahan bebas.
Sepsis: Inflammatory systemic reaction (reaksi peradangan sistemik) yang dapat disebabkan oleh invasi bakteri, virus,jamur atau parasit.
Bronchitis: infeksi di dalam Bronchus ato Bronchien
Anemia: kalo di bahasa kasarnya kurang darah kali ya..
Auskultasi: Pemeriksaan fisik pasien dengan cara mendengar pake alat [stetoscope]
Bronchitis: infeksi di dalam Bronchus ato Bronchien
Bronchus: saluran udara utama dari trachea ( tenggorokan ) ke paru²
Trachea: Kasarnya tenggorokan. berawal dari akhir ruang mulut sampe ke bronchus
DNA: Deoxyribo Nucleic Acid [bagian dari chromosom yang menjadi cetak biru bagi sifat-sifat khusus genetika] ΓΌ Patologi
o Lesi: Abnormalitas (struktur dan fungsi) pada sel, jaringan, atau organ yang ditimbulkan oleh penyakit
o Lesi patognomonik: perubahan patologik yang khas untuk suatu penyakit tertentu
o Diagnosis patologik: penentuan jenis penyakit berdasarkan pemeriksaan patologik
o Biopsi: pengambilan contoh jaringan (secara bedah) dari hewan hidup untuk tujuan diagnosis patologik (histopatologik)
o Nekropsi: pemeriksaan secara makropatologik pada bangkai hewan untuk menentukan sebab-sebab kematian atau sebab-sebab penyakit pada seekor/sekelompok hewan sehingga dapat dilakukan tindakan penanggulangan penyakit.
o Kadaver: bangkai hewan
o Trauma: kerusakan pada jaringan yang disebabkan oleh benturan fisik yang mendadak sehingga mengakibatkan sobeknya jaringan-jaringan tertentu
o Kontusi (memar): kerusakan jaringan di bawah kulit tanpa kerusakan kulit penutupnya
o Abrasi (lecet): kerusakan pada kulit dan jaringan di bawahnya
o Insisi (sayatan): kelukaan pada jaringan yang disebabkan oleh benda tajam
o Laserasi (luka koyak): sobeknya jaringan akibat benda tumpul
o Perforasi: kerusakan jaringan akibat benda keras yang menembus melalui lubang yang relatif kecil
o Fraktur (patah): pecahnya jaringan/organ yang keras. Contoh: tulang
o Luksasi (dislokasi): kerusakan pada persendian yang disebabkan oleh perubahan letak dari tulang-tulang yang membentuk persendian tersebut
o Hiperemia (kemerahan): peningkatan aliran darah kapiler pada daerah tertentu. Contoh: radang akut
o Dilatasi: pelebaran pembuluh darah atau struktur berongga
o Edema: timbunan cairan ekstraselular yang berlebihan di dalam ruang cairan interstitial (diluar kompartemen cairan pembuluh darah dan kompartemen cairan selular).
o Ascites (busung): timbunan cairan dalam rongga perut
o Radang: Perubahan yang progresif dan kompleks pada pembuluh darah sebagai reaksi terhadap kerusakan jaringan tertentu.
o Pus (nanah): eksudat yang terdiri dari leukosit (netrofil) yang kerap kali bercampur dengan fibrin atau mukus
o Purulen (supuratif): bernanah
o Papula (bintil): tonjolan pada kulit yang berukuran kecil, padat, dan berbatas jelas
o Krusta (keropeng): lapisan padat yang terjadi karena mengeringnya eksudat radang pada permukaan luka atau mukosa
o Abses: kumpulan nanah yang bersifat terbatas dalam jaringan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar