Rabu, 21 Desember 2011

Tanda-tanda gejala MENOPOUSE


Menopause merupakan bagian normal dari proses penuaan semua perempuan.Menopause didefinisikan sebagai akhir dari siklus menstruasi secara permanen dan hilangnya fungsi ovarium.Beberapa perempuan mungkin akan mengalami menopause lebih awal karena prosedur kesehatan.Menurut data dari North American Menopause Society, di AS usia rata-rata perempuan yang mencapai menopause adalah sekitar 51 tahun.Di Amerika, setiap hari hampir 6.000 perempuan mencapai usia menopause
*      Tanda dan gejala yang menunjukkan awal menopause, yaitu:
1. Periode Menstruasi Mulai Berkurang
Seorang perempuan dianggap sudah mencapai menopause jika selama 12 bulan tidak mengalami menstruasi sejak tanggal dia mengalami periode menstruasi terakhir.     
Periode menstruasi yang tidak teratur sampai benar-benar berakhirnya menstruasi merupakan tanda yang paling jelas seorang perempuan telah mencapai masa menopause, terutama jika dia sudah berusia di atas 50 tahun.
Tidak ada patokan waktu yang pasti kapan periode terakhir menstruasi akan terjadi, tapi dengan mencatat siklus menstruasi dapat membantu menentukan kapan periode menstruasi mulai tidak teratur.
2. Hot Flashes
Salah satu gejala menopause yang mungkin paling terkenal adalah hot flashes. Hot flashes adalah kondisi yang normal dan dapat dikontrol dengan berolahraga secara teratur dan menghindari alkohol, kafein, serta makanan pedas. Merokok juga dapat meningkatkan keparahan gejala hot flashes.
Hot flashes terjadi karena perubahan hormonal yang menyebabkan pembuluh darah melebar dalam upaya untuk mendinginkan tubuh. Kebanyakan wanita kulitnya menjadi memerah atau berkeringat selama hot flashes. Kondisi ini dapat menyebabkan denyut jantung meningkat.
Terapi sulih hormon (TSH) sering digunakan untuk mengobati perempuan dengan hot flashes parah, meskipun tahun 2002 Women’s Health Study menemukan bahwa TSH dapat meningkatkan risiko terkena penyakit jantung dan kanker payudara.Konsultasikan dengan dokter untuk memutuskan perawatan yang tepat untuk mengatasi masalah ini.
3. Insomnia dan Gangguan Tidur Lain
Insomnia atau gangguan tidur lainnya merupakan tanda dan gejala yang sering terjadi pada awal menopause. Sebagian perempuan sering terbangun di malam hari karena berkeringat terlalu banyak atau hot flashes, sementara sebagian yang lain mengalami kesulitan untuk tidur.
Beberapa hal yang direkomendasikan untuk menangani masalah insomnia pada perempuan menopause adalah dengan menghindari konsumsi kafein dan melakukan latihan atau teknik relaksasi.
4. Mudah Marah dan Perubahan Mood (Mood Swings)
Banyak perempuan yang mengalami perubahan mood atau mudah marah sebelum dan selama menopause. Sebagian perempuan mungkin jadi lebih sensitif atau mudah tersinggung karena mengalami gangguan tidur atau insomnia sehingga sulit tidur nyenyak.
Diperkirakan sekitar 20 persen perempuan melaporkan mengalami depresi atau mudah tersinggung ketika menopause. Gejala ini mungkin akan lebih parah pada perempuan yang ketika muda mengalami masalah mood saat PMS.
Tingkat Keparahan Gejala
Setiap perempuan akan mengalami pengalaman menopause yang berbeda, beberapa diantaranya mungkin tidak mengalami gejala yang mengganggu. Di sisi lain, beberapa perempuan mengalami gejala yang cukup parah, seperti hot flashes dan insomnia. Penelitian yang dilakukan oleh the North American Menopause Society menunjukkan bahwa 80 persen perempuan menopause yang mengikuti survei tidak mengalami penurunan kualitas hidup.
5 tanda paling umum yang dapat memengaruhi perempuan selama masa menopause:
1. Menstruasi Tidak Teratur
Ada beberapa karakteristik yang dapat mendefinisikan menstruasi yang tidak teratur.
Beberapa gejalanya yaitu spotting, darah keluar deras, darah yang keluar sedikit, waktu menstruasi lebih lama, waktu menstruasi lebih pendek, menstruasi tidak keluar, dan menstruasi lebih sering, semua kondisi ini disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon.
2. Hot Flashes
Hot flashes terjadi disebabkan oleh rendahnya kadar hormon estrogen. Gejala ini bisa mulai muncul dua tahun sebelum seorang perempuan berhenti menstruasi. Hot flashes ditandai dengan wajah dan dada terasa terbakar tiba-tiba dan panas yang ekstrim menjalar ke seluruh tubuh, biasanya diikuti dengan tubuh yang menggigil kedinginan.
3. Berkeringat di Malam Hari
Berkeringat di malam hari mirip seperti hot flashes, tetapi ini terjadi ketika sedang tidur. Perempuan biasanya akan terbangun karena tubuhnya basah kuyup oleh keringat di malam hari. Mengonsumsi makanan pedas atau alkohol sebelum tidur dapat memicu munculnya keringat di malam hari.
4. Vagina Kering
Kekeringan vagina menyebabkan lapisan vagina menjadi kurang elastis dan gatal, serta dapat membuat hubungan seksual menjadi tidak nyaman.


5. Kehilangan Libido
Hilangnya libido dapat disebabkan oleh dua hal, penurunan hormon atau masuknya gejala menopause. Kondisi ini bervariasi antara satu perempuan dengan perempuan lainnya dan dapat menyebabkan ketidakmampuan untuk terangsang atau orgasme. perubahan fisik yang mungkin akan terjadi pada perempuan pada masa menopause:
1. Perut Kembung
Perut kembung disebabkan oleh retensi gas dan cairan. Kembung merupakan gejala menopause yang sangat umum terjadi. Kondisi ini juga bisa disebabkan oleh terapi hormon pengganti atau terapi sulih hormon. Perempuan biasanya terbiasa mengalami perut kembung sebelum periode menstruasi mereka. Untuk beberapa kondisi, kembung dapat diperburuk oleh diet yang buruk, dehidrasi, dan stres.
2. Berat Badan Bertambah
Sebagian besar perempuan mengalami penambahan berat badan dalam jumlah yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Oleh karena itu penting untuk mengelola berat badan melalui diet dan olahraga sebelum kondisi kesehatan lain terjadi, misalnya kadar kolesterol tinggi, diabetes, atau penyakit jantung.
3. Kelelahan
Kelelahan bisa disebabkan karena berat badan berlebih atau karena menopause itu sendiri. Lemas, pegal-pegal pada otot, dan kelelahan setelah makan merupakan kondisi yang juga terkait dengan fluktuasi hormon. Gejala menopause dapat menyebabkan stres pada tubuh, sehingga sangat penting untuk menjaga jadwal tidur yang teratur.
4. Insomnia dan Gangguan Tidur
Kelelahan bisa saja disebabkan oleh insomnia maupun gangguan tidur lainnya. Sedangkan insomnia sendiri bisa disebabkan oleh gejala menopause, seperti berkeringat di malam hari, kegelisahan, kecemasan, dan depresi.
5. Pusing
Pusing bisa terjadi setelah seseorang duduk lama dan kemudian berdiri terlalu cepat. Gejala ini juga bisa menjadi pertanda dari tekanan darah rendah, fluktuasi kadar gula darah, dan hipoglikemia, yang kesemuanya merupakan bagian dari gejala menopause.
6. Denyut Jantung Tidak Teratur
Denyut jantung yang tidak teratur dapat terjadi sebelum atau selama masa menopause. Jantung berdebar atau berdetak cepat disebabkan oleh penurunan hormon yang memengaruhi sistem kardiovaskular.


7. Kerontokan Rambut
Kerontokan rambut tidak hanya terjadi pada laki-laki karena usia yang semakin bertambah, namun juga terjadi pada perempuan selama menopause.
8. Inkontinensia Urin
Inkontinensia urin atau masalah dalam mengontrol kandung kemih bisa terjadi selama menopause. Masalah ini bervariasi mulai dari hanya sedikit urin yang keluar ketika tertawa atau bersin, hingga banyak urin yang keluar yang tidak diketahui penyebabnya.
9. Alergi
Selama menopause, alergi bisa terjadi, mulai dari munculnya tanda kebiruan atau yang lebih buruk. Tingkat sensitivitas beberapa perempuan terhadap alergen secara signifikan meningkat sampai pasca menopause.
10. Kuku Rapuh
Salah satu tanda yang umum dari menopause adalah kuku yang rapuh.
11. Perubahan Bau Kulit
Perubahan bau kulit bisa jadi disebabkan oleh pertumbuhan bakteri kulit selama menopause.
12. Osteoporosis
Osteoporosis merupakan salah satu dampak yang paling merusak dari menopause. Tulang yang lemah menjadi lebih berisiko untuk mengalami patah tulang kecil (small bone fractures). Beberapa wanita bisa jadi mengalami patah tulang dan tidak menyadarinya. Tanda-tanda lainnya adalah nyeri punggung, kehilangan gigi, postur tubuh yang membungkuk, dan nyeri tulang.
Salah satu yang menyebabkan osteoporosis adalah keterbatasan jumlah kalsium dalam tubuh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar